aku tak mengharapkan ini terjadi …aku
tak pernah membayangkan akan terjadi padaku… aku juga tak yakin apakah aku bisa
melewati masa ini ….banyak pertanyaan yang berputar dikepala ku ini saat ku
melihat dan menyaksikan prilaku orang tuaku.
tuhan….
Apakah aku sanggup dan mampu melewatinya ….berikan aku ketabahan ,kekuatan dan
kesabaran. Alzaimer menyerang pada orang tuaku …saat dokter memvonis nya ku
bingung ,takut dan was was. Hanya ke pasrahan yang bisa ku perbuat. Ku berusaha
mencari tahu apa itu alzaimer . lewat internet ku browsing dan ku print semua
mengenai alzaimer? Ku berusaha mencari informasi yang lebih mengenai penyakit
ini melalui Koran/ seminar? Ku melakukan semua itu untuk mencari tahu dan
menghindari dari rasa cemasku.Ada rasa cemas yang melanda diriku apakah aku
akan kehilangan mereka ?ketakutan mereka tak mengenali diriku lagi?
Awalnya
Ku mulai memprokteksi ibuku . ku lakukan ini semua bukan karna ku tak sayang
padanya tapi ku sayang padanya …. Ku tak ingin sesuatu terjadi padanya…. Ku tak
ingin kehilangannya …ku tak ingin ia lupa jalan pulang ke rumah…. Mama diluaran
sana dunia sangat keras dan cenderung egoism (mementingkan diri sendiri).
Apakah ada orang yang mau dan mengantarkan mu pulang kerumah ini?
Mulailah
ku perbuat dengan menuliskan namanya ,alamat rumah dan telp rumahku di setiap
pakaian yang ia pakai. Daku mencetak 1 kodi kaos atas namanya dan ku buang
semua baju lamanya agar ia tetap bisa memakai kaos yang ku cetak. Ku beri ia
khusus pembantu yang harus menjaganya selama 24 jam penuh … agar ia bisa ada
yang bisa mengawasinya selama aku kerja. Ku fasilitasi pembantuku hp
&pulsanya agar ia bisa melaporkan setiap kejadian rumah saat itu juga. Dan
ku juga mengajarkan pembantuku untuk selalu mengunci rumah dan ia tak boleh
lengah sedikitpun.
Daku
berusaha memenuhi segala kebutuhannya …segala cemilan ada dirumah untuk mama
sehingga ia tak perlu jajan lagi dijalan?mau makan restoran , mba dirumah
tinggal meneleponku dan nantinya ku tinggal telp dan siap diantar.
Ku
tak akan membiarkan mama melakukan semua yang biasa ia lakukan seperti masak
karna pernah terjadi rumahku hampir saja terbakar … oh tuhan untungnya kami
sekeluarga masih bisa di selamatkan dan tak ada yang terluka sedikitpun.
Aku
akan rela mengeluarkan uang banyak demi keselamatan mama, kebahagian mama dan
juga keluargaku. Makanya mama ku beri pembantu … yang khusus menjaganya.
Mulai
dari pemilihan seleksi pembantu dari sebuah agen yang terpercaya. Aku mencari
pembantu yang siap siaga 24 jam menjaga mama, yang sabar, yang telaten mengurus
orang tua yang sedang sakit dan ia haruslah santun +berprilaku yang baik . si
mba harus bangun di malam hari ketika mama ku bangun karna ku tak ingin mama
bangun dan melakukan Sesuatu dirumah dimalam hari sendirian yang bisa berakibat
fatal bagi keselamatan kita. Bahkan si mba tidur satu kamar dengan mama.
Ku
tahu mama hidupnya bagaikan di sangkar burung emas. Dimana bergelimpahan harta
tapi terkukung…. Maafkan anakmu mama….semua ini ku lakukan hanya demi dikau.
Aku
hanya bisa menghembus nafas panjang dan berkata di dalam hati
:”sabar….sabar….kamu pasti kuat” setiap melihat prilaku mama. Lalu bagaimana
dengan adik adiku?apakah ia memperlakukan mama seperti yang ku lakukan ini?
Aku
mempunyai 2 adik (perempuan dan laki laki ) yang tinggal terpisah padaku ….
Saat ku ceritakan penyakit mama … adikku hanya terdiam dan tak tahu harus
ngomong apa? Ia percayakan semua perawatan mama padaku . mereka hanya datang
untuk berkunjung ke mama hanya sekali kali saja .
Sampai
suatu saat anakku mengajak mama pergi ke taman bermain dekat rumah … saat
anakku sedang ngobrol dengan temannya …. Mama pergi sendiri tampaknya
alzaimernya kambuh …pas menyadari bahwa neneknya pergi anakku menangis dan
pulang kerumah…. Mendengar kisah anakku …. Aku panic ,cemas dan tak tahu harus
berbuat apa . ku minta bantuan satpam komplek buat menutup pintu gerbang dan
menyuruh satpam buat mencarinya. Oh…. Tuhan apakah yang ku kuatirkan akan
terjadi …. Aku akan kehilanganya …. Apa yang harus ku katakan pada adik adikku
? berbagai macam pikiran menghinggapiku . tapi aku beruntung hari itu mama
masih di temukan di sebuah pasar dan tetanggaku yang menemukannya. Mama
bercerita saat ia diajak ke taman ….ia ingin membelikan kue buat anakku tapi ia
lupa bawa uang makanya ia rencananya pulang dulu kerumah . tapi bukannya
kerumah malahan ia jalan –jalan sampai kepasar.
Sejak
saat itu pula aku memberitahukan pada anakku tentang penyakit neneknya da
berharap ia juga tak lengah terhadap neneknya. Pesanku itu harus ia ingat
jangan sampai ini terjadi kembali.
Sampai
akhirnya ibuku pengen jalan pagi akan tetapi aku gak kasih karna lagi sibuk
bebenah lalu mama ngambek dan anakku melihat kejadian ini dan berkata padaku:
mama…..nenek itu harusnya diperlakukan seperti pusy (kucing kesayangan anakku) …. Walaupun pusy dulunya sebuah kucing jorok,hitam dan dekil dengan cacat di kakinya yang di temukan di pinggiran got tapi mama memperlakukan dan merawatnya pusy seperti merawatku. Mama tak pernah melarang pusy keluar rumah bahkan sekarang pusy lagi jatuh cinta sama si pedro ( kucing teman anakku) .
mama…..nenek itu harusnya diperlakukan seperti pusy (kucing kesayangan anakku) …. Walaupun pusy dulunya sebuah kucing jorok,hitam dan dekil dengan cacat di kakinya yang di temukan di pinggiran got tapi mama memperlakukan dan merawatnya pusy seperti merawatku. Mama tak pernah melarang pusy keluar rumah bahkan sekarang pusy lagi jatuh cinta sama si pedro ( kucing teman anakku) .
Ahhhh
lalu ku bilang : anak kecil…kamu tahu apa????? Dan anakku pergi dan ia pergi
ke kamarnya. Lalu suamiku medengarkan
pembicarannn kami. Dan suamiku mengajak ku duduk di dalam sambil minum air teh
hangat . dan ia bilang padaku : apa yang ku lakukan selama ini salah …. Jangan
cemas, panic bukankah kau sudah mengetahui alzaimer, cara menanganinya dari
dokter ? lalu apa yang kau khawatirkan …. Perlkakukan mama mu itu layaknya
seorang anak dengan orang tua. dengan kasih abadi seorang anak …. Saatnya
sekarang kau tunjukan pada dirimu sendiri, pada tuhan baktimu pada orang tuamu.
Kamu hanya butuh sabar, telatenan dan tak cemas dalam menghadapi apapun itu.
Biarlah mama mu bermain , becanda dan berinteraksi dengan orang sekitarnya …..
jangan kau perlakukan bagikan orang di dalam penjara.
Sejak
suamiku berkata demikian aku hanya terdiam saja dan menerungi apa yang ia
katakan. Benar juga kata kata suamiku dan aku pun kini mulai berubah
pikiran,pandangan dan juga bentuk kasih sayangku kepada mama.
Kini
mama kelihatan lebih bahagia, mudah tertawa, tersenyum dan banyak berinteraksi
dengan orang lain. Aku menganjak ke dua adikku untuk sering datang kerumah biar
mama bisa merasakan kehangatan dari kami serta cucunya. Mama sering bermain
dengan anakku baik ditaman maupun bermain dengan mainnya, bahkan anakku
mengajarin mama bermain rubik. Aku juga rutin mengunjungi sebulan sekali
mengajak mama dan anakku ke panti jompo agar mama bisa ngobrol ngobrol dengan
kawan baru yang seusia dengannya. Baru baru ini aku mengumpulkan teman teman
mama sewaktu sekolah zaman dulu. Kami makan makan sambil saling curhat maupun mengenang kisah masa
lalu , aku juga mengajak teman teman
mama perlombaan kecil kecilan seperti lomba karoeke. Di acara Aku bisa
berkenalan ,bertemu dengan teman mama dan juga anak anak mereka. Oh tuhan
tampak senyum mama begitu bahagia dan indah ….rasanya aku senang sekali melihat
mama bahagia maka jika mama bahagia maka aku akan lebih bahagia lagi. Kini hari
hariku hanya berpikir untuk membuatnya bahagia dan tersenyum kembali.
Ku
tahu alzaimer bisa menurun kepada anak-anaknya. Ku sangat berharap aku dan
keturunanku tak memiliki penyakit ini. Makanya aku sangat menjaga sekali pola
makan yang sehat dan bergizi. Dan aku pun berharap jika tuhan berkendak lain
dimana aku harus pula menderita alzaimer maka ku hanya meminta pada tuhan
:”kasihlah aku seperti engkau mengasihiku…. Berikan anakku
kesabaran,ketelatenan dan ku berharap ia memperlakukan aku seperti ku memperlakukan
ibuku.
Alzaimer
memang sangat menakutkan tapi bagiku tak ada yang lebih dari menakutkan ketika
seorang anak tak lagi bakti kepada orang tua sendiri. . ku percaya setiap
penyakit ada obatnya dan ku percaya bahwa kemajuan teknologi bisa membuat ibuku
sembuh. Dan ku percaya dan yakin pada tuhan bahwa engkaulah maha segalanya
…hanya engkaulah yang bisa menyembuhkan ibuku