zaman sekarang di kawasan rumahku sudah tidak ada lagi
orangtua yang membuat bubur merah putih sebagai tanda selamatan ulang tahun sang
anak dan selamatan sang anak mendapatkan haid pertama kali.
Tanpaknya tradisi ini sudah tergerus oleh zaman modern
kemungkinan hal ini di sebabkan oleh proses pembuatannya . Memang dalam membuat bubur merah putih sangatlah
lama dan perlu kesabaran untuk memprosesnya apalagi kita harus mengaduk
berulang-ulang agar bubur tidak hangus di bagian bawah.
Dari pembuat bubur merah putih aku mendapat inspirasi bahwa
sebagai orang tua diperlukan kesabaran, ketelatenan dan tak pernah bosan untuk
mengingat sang anak jika ia melenceng jalur . kehidupan sang anak bagaikan
merah dan putih (baik dan buruk) yang ditentukan oleh orangtua sebagai guru
pertama di rumah.
0 komentar:
Posting Komentar